Getasan, Kab. Semarang – Hari Gerakan Sejuta Pohon diperingati tanggal 10 Januari 2021 menjadi momentum untuk melakukan pelestarian lingkungan yang lebih baik. Hal ini dilakukan oleh Mahasiswa kelompok 50 KKN MIT DR XI UIN Walisongo dengan mengadakan diskusi lingkungan pada Senin (11/01/2021) yang berlangsung secara online dengan mengusung tema “konservasi lahan air di desa Getasan”.

“Salah satu tujuan kegiatannya yakni memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan penanaman pohon terutama di sumber mata air. Tidak hanya itu, diskusi ini juga memberikan pemahaman bagaimana cara menanam dan melestarikan bibit pohon agar aliran sumber mata air tidak terbatas”. Ungkap salah satu anggota divisi lingkungan dan kesehatan KKN MIT DR XI

Diskusi Lingkungan ini sebagai bentuk teori (pengetahuan dasar) sebelum pada hari Rabu (13/01/2021), Kamis (14/01/2021), dan Minggu (17/01/2021) akan diadakan penanaman bibit pohon pada 5 dusun di desa Getasan. Diskusi ini menghadirkan 2 pemateri yaitu Budiono, selaku kepala dusun Getasan dan Vyta Septikowati, S.Hut, selaku Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah (DLHK Prov. Jateng.

Budiono memaparkan tentang kondisi debit air pada tahun 1990-an dengan sekarang. “Pada tahun 1990-an debit air melimpah karena pembangunan pemukiman masih minim, tetapi pada tahun 2019, warga Getasan mengalami kekurangan air bersih karena setidaknya kebutuhan air bersih di desa kami hampir 75% berasal dari mata air dan sisanya menggunakan sumur”. Sahut Kepala Dusun Getasan.

Beliau juga menambahkan bahwa ada beberapa upaya untuk menanggulangi krisis air saat itu yaitu dengan membuat biopori dan sumur resapan tetapi belum bisa maksimal akibat anggaran yang tidak cukup.

Disambung penjelasan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah (DLHK Prov. Jateng), Vyta Septikowati. Beliau menjelaskan tentang kondisi bumi saat ini dengan 10 permasalahan lingkungan terbesar di Indonesia, hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyikapi permasalahan lingkungan, manfaat melakukan penanaman pohon, dan bagaimana cara menanam pohon yang baik.

“Kami tidak bisa melakukan sendiri, butuh relawan seperti mahasiswa KKN untuk membantu kami dalam melestarikan dan menjaga alam agar bermanfaat bagi manusia dan lingkungan”. Ujar perempuan berusia 34 tahun. Ibu Vyta juga berpesan untuk mengalakkan program unggulan Gubernur Jawa Tengah yakni “Ijo royo-royo” dengan semboyan “kita lestarikan lingkungan, kita lestarikan kehidupan dan kita lestarikan seluruh alam”

Diskusi ini berjalan dengan lancar dari pukul 09.00 – 10.30 WIB. Peserta berasal dari mahasiswa dan masyarakat umum yang tergabung dalam google meet dan live streaming youtube. Adapun nama youtube yang dipakai adalah “Getasan Bercerita”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *