
Getasan- Salah satu desa yang terletak di lereng Gunung Merbabu yaitu Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa tengah. Mahasiswa KKN MIT DR XI Kelompok 50 mewawancarai seorang Tokoh Masyarakat Desa Getasan untuk menguak sejarah dari desa tersebut. Nama Tokoh itu ialah Soepomo, namun kerap disapa Pakde Soepomo.
”Cerita ini di ceritakan oleh Kakek saya ketika saya masih kecil dulu” ujar pria yang berumur 83 tahun tersebut.
Legenda Desa Getasan
Legenda Desa Getasan berawal dari adanya Penjajahan Belanda di Daerah Serang, Surokarto. Terjadi Perang besar yang di namakan ”Perang Serang”. Akibat pertempuran tersebut banyak para bangsawan melarikan diri ke luar daerah menuju ke hutan-hutan dan daerah antah berantah yang belum pernah terambah, termasuk di wilayah Getasan yang waktu itu belum mempumyai nama.
Bangsawan yang lari akibat Perang Serang antara lain adalah Pangeran Haryo Getas Kusumo dan Ayahandanya Eyang Dipo Pramesti. Ketika sampai di daerah Getasan ( yang saat itu belum mempunyai nama ) mereka bertemu dengan kerabatnya dari Sukarto yang sampai lebih dulu, beliau bernama Kerto Laksono (nama samaran). Karena pada waktu itu ketika tidak menggunakan nama samaran dan di ketauhi oleh pihak Belanda maka akan langsung di bunuh.
Setelah berkumpul bersama kerabatnya mereka lalu mendirikan pemukiman yang awalnya hanya ada 7 rumah disana dan di sesepuhi oleh Karto Laksono, mereka semua hidup dengan bertani. Lalu tak lama setelah itu Pangeran Haryo Getas Kusumo wafat dan berita itupun terdengar sampai Raja Keraton Surokarto dan Raja tersebut memerintah agar makamnya di beri Pohon Beringin sebagai penanda.
Setelah kejadian di atas sesepuh Karto Leksono memberi nama pada wilayah itu dengan nama ”Getasan”. Nama itu di peroleh dari nama ”Getas” yang tidak lain nama itu berasal dari nama Pangeran Haryo Getas Kusumo, sebagai bentuk Penghormatan.Terlebih sesepuh yang bisa diajak cerita hanya Pakde Soepomo, sehingga reporter bisa mendapat kesempat bertemu untuk berbincang langsung. (Alsa)